Apa Itu Niche Market? Ini Definisi dan 5 Manfaatnya bagi UMKM

Apa itu niche market? Apakah bermanfaat bagi UMKM? Singkatnya, niche market adalah pasar yang sangat tersegmentasi dan ukurannya cenderung kecil, Namun jika kamu berhasil menggarap pasar ini, citra usahamu meningkat karena dianggap ahli di bidangnya.

Kemudian jika ditanya soal manfaatnya bagi UMKM, tentu saja ada. Karena sangat tersegmentasi, ukurannya pasarnya bisa jadi kecil dan ini artinya tidak perlu banyak biaya untuk pemasaran.

Kamu bisa memasarkan produk atau jasa kamu pada sebuah komunitas yang sesuai dengan niche yang kamu pilih. Tak hanya itu, niche market juga bawa banyak manfaat lain bagi UMKM. 

Apa saja itu? Yuk, cek artikel Cerita UMKM tentang niche market di bawah ini.

Apa Itu Niche Market dan Niche Marketing?

apa itu niche market dan niche marketing
Niche marketing menargetkan audiens dengan karakteristik sangat spesifik (sumber: Freepik.com/freepik).

Mengutip dari Hubspot, niche market atau pasar ceruk adalah sekelompok individu atau bisnis yang memiliki minat khusus terhadap suatu produk atau layanan tertentu.

Terhadap kelompok calon pembeli yang memiliki minat khusus terhadap suatu hal ini, kamu bisa menawarkan barang atau jasa yang benar-benar bisa menjawab kebutuhan mereka.

Keuntungan paling utama dari mengejar niche market, yaitu kamu bisa lebih menghemat biaya pemasaran, karena kamu sudah tahu karakteristik calon pembeli yang ditargetkan.

Produk kamu pun bisa dianggap lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor yang produk atau jasanya bersifat umum. Contohnya di industri hewan peliharaan, ada anjing dan kucing. 

Untuk menjalankan bisnis di bidang ini, kamu bisa fokus ke salah satunya saja, misalnya anjing. Produknya pun bisa sangat spesifik. Ketimbang menjual produk apa pun terkait anjing, kamu bisa khusus menjual collar atau kalung anjing saja. 

Contoh lain, misalnya di industri fashion atau pakaian, jika kamu mau menargetkan niche market, kamu bisa membuat bisnis baju muslim yang menargetkan penganut agama Islam.

Nah inilah yang disebut sebagai bisnis niche dengan mengejar niche market. Nah, untuk mendapatkan tempat di pasar tersebut, kamu harus melakukan niche marketing

Kalau menurut The Economic Times, niche marketing adalah taktik pemasaran yang dikerahkan untuk menargetkan segmen pasar yang spesifik dan unik. 

Terkadang niche itu tidak datang dari pasar itu sendiri, tetapi dari industri yang menciptakan kebutuhan baru di pasar. Niche market sering kali diciptakan dengan mengidentifikasi apa yang diinginkan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan atau industri tahu apa yang dibutuhkan pelanggan. 

Kemudian perusahaan tersebut memberikan solusi yang lebih baik terhadap masalah yang tidak ditawarkan oleh perusahaan lain. 

Karena sangat tersegmentasi, niche market tidak selalu merupakan pasar kecil. Niche market lebih pada melibatkan audiens target spesifik dengan penawaran yang berspesialisasi. 

Bagaimana Cara Menentukan Niche?

Nah, setelah tahu apa itu niche market, mungkin kamu jadi tertarik untuk melakukan bisnis yang memungkinkanmu untuk menggaet niche market.

Di sisi lain, bisnis niche sangat mungkin dilakukan oleh UMKM. Dengan mengutamakan spesialisasi terhadap satu hal, kamu bisa bersaing dengan pemain-pemain besar yang produk dan jasanya cenderung umum.

Hanya saja, kadang kita tentunya masih bingung mau fokus pada niche yang mana dan apakah niche tersebut menguntungkan? 

Nah, kalau kamu masih bingung, berikut ini ada beberapa panduan cara menentukan niche yang bisa kamu coba praktikkan.

1. Cari Tahu Minat dan Keahlianmu

Biar enggak bingung-bingung amat dalam menentukan niche, kamu bisa memulai dari yang paling mudah: tentukan berdasarkan minat dan keahlianmu.

Kalau punya hobi tertentu yang sangat kamu nikmati saat melakukannya, coba putar otak bagaimana cara mendapat penghasilan dari situ.

Misalnya, kamu suka memancing. Nah, kamu bisa menjual peralatan memancing. Contoh lain, kamu suka dengan motor Vespa. Dari kesukaanmu ini, kamu bisa buka bengkel khusus Vespa.

2. Riset Niche Market dan Target Audiens

Kamu bisa saja memulai bisnis niche dari sesuatu yang kamu minati. Namun pertanyaan selanjutnya, apakah ada pasar untuk niche ini?

Nah, kamu perlu riset mendalam setelah menentukan niche. Ini adalah langkah yang sangat penting, karena kamu tentunya tidak ingin menciptakan sebuah bisnis yang tidak ada pelanggannya sama sekali. 

Meskipun bisnis niche kamu harus menarik bagi kelompok orang yang lebih kecil, target audiens kamu tetap harus cukup besar untuk menghasilkan keuntungan. 

Kamu harus melakukan riset pasar untuk melihat apakah ada kebutuhan untuk niche pilihanmu dan jenis orang yang mungkin tertarik pada itu. 

Dari sini, kamu bisa sekaligus mengenali karakteristik target audiens kamu, seperti gender, rentang usia, tingkat pendapatan, hingga perilaku mereka.

3. Analisis Kompetitor

Sebelum terjun dan memulai pengembangan ide bisnis, kamu perlu meneliti para kompetitor yang menargetkan niche sama. 

Kemungkinan besar, ada banyak bisnis yang sudah mulai duluan di bidang industri yang kamu pilih. Kamu harus memastikan produk atau jasa yang kamu tawarkan memiliki keunikan yang tidak dimiliki kompetitor.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis kompetitor. Kamu perlu mempelajari target audiens mereka, harga yang ditawarkan, keunikan mereka, dan sebagainya.

Apa yang dilakukan kompetitor bisa dijadikan benchmark. Kemudian dari sini kamu putar otak lagi bagaimana supaya produk atau jasa kamu lebih unggul ketimbang punya kompetitor.

4. Tentukan Niche yang Menguntungkan

Selanjutnya, luangkan waktu untuk meneliti target audiens yang kamu pilih untuk menentukan apakah ada permintaan yang cukup tinggi pada niche yang kamu pilih. 

Cara paling mudah, kamu bisa riset melalui Google Trends untuk mengetahui apakah niche kamu dicari banyak orang atau tidak.

Untuk menentukan niche yang paling menguntungkan bagi usaha kamu, pertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Apakah kamu berbisnis secara daring atau tatap muka?
  • Apa solusi yang dicari target audiens kamu dan apakah usaha kamu dapat membantu mereka?
  • Minat khusus apa yang dimiliki target audiens kamu yang dapat dipenuhi oleh usaha kamu?
  • Apakah kamu lebih suka bekerja dengan bisnis, individu, atau agensi?

5. Lakukan Pengujian terhadap Ide Niche Kamu

Langkah terakhir setelah menyelesaikan riset pasar, target audiens, dan menentukan niche, yaitu uji coba produk atau jasa untuk menentukan apakah pasar yang kamu targetkan menerimanya. 

Kamu harus punya unique selling point pada setiap produk atau jasa yang kamu tawarkan. Lalu, pikirkan pula bagaimana cara mengomunikasikan penawaranmu kepada pasar.

Dalam tahap pengujian, jangan lupa untuk meminta umpan balik dari target audiens. Apakah produk atau jasa yang kamu tawarkan sudah bisa menjawab kebutuhan atau jadi solusi bagi masalah mereka.

Untuk mendapatkan umpan balik, kamu bisa melakukan survei dengan cara membuat kuesioner, atau sesimpel menghubungi pelanggan untuk meminta pendapat mereka.

Contoh Niche Market

apa itu niche - contoh bisnis niche
Menjual perlengkapan hewan peliharaan khusus untuk anjing, misalnya, merupakan salah satu contoh bisnis niche (sumber: Freepik.com/freepik).

Ada banyak contoh pasar niche di luar sana. Bisnis yang terdengar umum sekalipun, seperti kuliner, fesyen, kesehatan, travel, dan sebagainya, memiliki ceruk pasar yang bisa digali.

Jadi, jangan khawatir kalau kamu menurutmu ide-ide yang kamu kumpulkan saat brainstorming menentukan niche masih terasa sangat umum. Kamu masih bisa gali lagi ide kamu dan mengerucutkannya jadi lebih spesifik.

Kalau masih belum ada gambaran apa itu niche dan apa saja contohnya, berikut ini daftar contohnya:

  • Sustainable fashion: Punya usaha pakaian mungkin terdengar biasa, tetapi kalau kamu menerapkapkan praktik fashion yang berkelanjutan, ini bisa jadi nilai plus bagi para pencinta lingkungan. Misalnya, kamu hanya menggunakan bahan daur ulang untuk membuat pakaian.
  • Kuliner vegan: Gaya hidup vegan dan vegetarian mulai banyak diadopsi orang. Nah, kamu bisa membuat bisnis kuliner yang fokus menyediakan makanan berbasis tumbuhan untuk niche market ini.
  • Wisata halal: kalau kamu ingin bergerak di bidang travel, kamu juga bisa menentukan niche dalam bidang ini. Misalnya, pada target pasar muslim, wisata halal bisa menarik perhatian mereka.
  • Suvenir wisuda: Jualan suvenir mungkin terdengar biasa, tetapi kalau kamu jualan suvenir khusus untuk momen wisuda, ini bisa jadi daya tarik tersendiri. Apalagi universitas bisa melakukan acara wisuda dua hingga empat kali dalam setahun dan kamu tentunya tidak berjualan pada satu universitas saja.
  • Jasa Pembuatan Kitchen Set: Tidak seperti ruangan lainnya dalam sebuah rumah, desain interior dapur harus dipikirkan sedemikian rupa agar aman. Oleh karena itu, menawarkan jasa pembuatan kitchen set bisa sangat menguntungkan. Selain aman, para ibu rumah tangga juga ingin dapur tampak menarik.

Manfaat dari Menjalankan Bisnis Niche

Nah, sampai tahap ini, kamu tentunya sudah tambah paham tentang apa itu niche market, kan? Namun kamu mungkin masih bertanya-tanya, apa manfaatnya dengan tahu apa itu niche market?

Nah, di bagian awal sudah dijelaskan tipis-tipis soal bagaimana menjalankan bisnis niche bisa sangat menguntungkan bagi UMKM. Namun, di sini Cerita UMKM bakal jelaskan lebih terperinci lagi apa saja manfaatnya bagi usaha kamu.

1. Membangun Loyalitas Target Audiens

Menargetkan segmen yang lebih kecil, memungkinkan usaha kamu untuk fokus pada kualitas barang dan layanan, terutama pada aspek layanan pelanggan. Jika semua itu dapat kamu lakukan dengan baik, pasti kamu bisa menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. 

Dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan niche market secara khusus, usaha kamu dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dan loyal dengan pelanggan.

2. Kompetitor Cenderung Lebih Sedikit

Makin mendalam kamu menjelajahi suatu niche, makin sedikit kemungkinan usaha lain melakukan persis dengan apa yang kamu lakukan berikut metode bisnisnya. 

Ini tentunya bisa membantu usaha kamu menonjol di mata pelanggan meski dengan upaya pemasaran yang lebih minim. Jadi, kamu bisa menarik perhatian pembeli dengan lebih efektif.

3. Membangun Kredibilitas di Bidang Tertentu

Dengan membangun reputasi sebagai ahli di bidang tertentu, usahamu bisa mendapatkan kepercayaan pelanggan lebih cepat dan lebih efektif.

Untuk membangun reputasi, kamu harus bisa menunjukkan keahlianmu dalam niche yang kamu geluti. Misalnya, dengan memberikan edukasi ke pelanggan mengenai niche kamu melalui konten di media sosial atau situs web.

4. Upaya Pemasaran Lebih Efektif

Dengan menargetkan audiens kecil, kamu dapat memfokuskan modal untuk menemukan pelanggan yang sesuai dengan produkmu. Orang-orang ini adalah yang paling membutuhkan produk atau jasamu dan paling mungkin untuk bertransaksi. 

Niche marketing juga membantumu menghemat biaya pemasaran dan iklan, karena audiensnya sangat ditargetkan. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot memasarkannya kepada calon pembeli yang karakteristiknya tidak sesuai dengan target audiensmu.

5. Dapat Ulasan Pelanggan yang Lebih Positif

Memasarkan produk atau jasa kamu kepada sekelompok kecil pelanggan merupakan cara yang sangat baik untuk mendorong pemasaran dari mulut ke mulut dan ulasan positif. 

Dengan banyaknya rekomendasi pelanggan dan ulasan positif, ini tentunya dapat membawa bisnismu ke pasar yang lebih besar dan lebih potensial membawa profit. 

Jadi, meski kamu memulai dengan pasar lebil kecil saat ini, pertimbangkan gambaran yang lebih besar saat membuat perencanaan bisnis. Kemudian, mulailah membangun fondasi yang akan membantumu sukses dalam skala yang lebih besar di masa depan. 

Perbedaan Niche Market dan Mass Market

apa itu niche - perbedaaan niche market dan mass market
Bisnis yang mengutamakan prinsip eco-friendly bisa menggaet niche market (sumber: Freepik.com/rawpixel-com).

Nah selain tahu apa itu niche market, kamu juga perlu tahu istilah mass market. Hal ini karena kedua istilah ini sering kali disandingkan dan dipertentangkan.

Mengutip dari The Niche Guru, mass market adalah segmen populasi konsumen yang besar dan luas, mencakup berbagai individu dengan latar belakang, minat, dan kebutuhan yang berbeda-beda. 

Berbeda dengan niche market yang menargetkan kelompok spesifik dan terdefinisi dengan baik, mass market tidak terfokus secara sempit dan bertujuan untuk menarik masyarakat umum.

Misalnya, jika kamu seorang pemilik usaha pakaian, target pasarmu adalah semua orang yang memakai pakaian. Hal ini berbeda dengan niche market yang berfokus pada sekelompok orang tertentu, misalnya sustainable fashion seperti yang dicontohkan sebelumnya.

Nah, agar dapat memahami dengan lebih baik perbedaan niche market dan mass market, berikut ini Cerita UMKM bikin dalam bentuk tabel.

KriteriaNiche MarketMass Market
Ukuran audiensKecilBesar
Fokus produkSpesifik dan terbatasUmum dan beragam
Persaingan pasarLebih sedikitLebih banyak
Target pelangganTersegmentasi, tertarget dengan jelasDiversifikasi, lebih luas
Penetrasi pasarLebih dalam dan hubungan pelanggan lebih dekatPermintaan pasar yang lebih luas
PenjualanLebih konsisten, tetapi mungkin jumlahnya sedikitLebih bervariasi dan bisa lebih tinggi jumlahnya
Strategi pemasaranLebih khusus dan lebih terfokusLebih umum dan lebih luas
Tabel perbandingan niche market dan mass market.

Jika kamu ingin coba membandingkan keduanya, misalnya pasar mana yang lebih baik dikejar atau lebih menguntungkan, jawabannya tergantung pada bisnis dan tujuan kamu.

Jika kamu memiliki anggaran terbatas dan ingin berkembang lebih cepat, niche market bisa jadi pilihan yang lebih baik. Kamu bisa memfokuskan modal pada pada sekelompok orang tertentu dan memiliki peluang sukses lebih tinggi.

Mass market juga bisa jadi pilihan terbaik kalau kamu memiliki anggaran besar dan ingin menjangkau pelanggan sebanyak mungkin. Namun perlu diingat, mass market merupakan strategi yang lebih berisiko.

Kamu bisa mengalami kerugian jika pesan yang kamu sampaikan dalam pemasaranmu tidak diterima oleh orang-orang atau kalah saing dengan pemain yang lebih besar di pasar.


Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu niche market, berikut cara menentukannya, manfaatnya bagi UMKM, contohnya, hingga perbandingannya dengan mass market. Jadi, kamu mau cari pelanggan di pasar yang mana, nih?

Cerita Lainnya

Artikel Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *