Hai, para pejuang UMKM! Kalau kamu seorang pelaku usaha, memahami peran dan fungsi supplier itu ibarat memahami bahan utama resep rahasia bisnis. Tanpa supplier yang andal, bisnis kamu berantakan layaknya kue yang bantat.
Jadi, sebenarnya apa itu supplier? Terus, mengapa mereka begitu penting untuk usaha kamu? Bayangkan kamu punya kedai kopi. Untuk menyajikan secangkir kopi nikmat, kamu butuh pasokan biji kopi berkualitas. Belum lagi gula, susu, atau bahan lainnya.
Nah, di sinilah peran supplier atau pemasok. Pemasok adalah penyedia bahan baku yang memastikan roda bisnismu terus berputar. Tanpa mereka? Wah, bisa-bisa pelanggan kamu cuma kebagian cerita soal kopi, bukan kopinya.
Supplier yang andal adalah kunci dari rantai pasok yang mulus. Kalau rantai pasok ini lancar, bisnis pun ikut sukses. Jadi, menjaga hubungan baik dengan supplier itu sama pentingnya seperti menjaga hubungan dengan pelanggan.
Ingin lebih tahu bagaimana cara supplier bekerja dan bagaimana cara mendapatkan supplier tangan pertama? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel Cerita UMKM yang satu ini!
Apa Itu Supplier?
Mengutip dari Oberlo, pengertian supplier adalah individu atau perusahaan yang menyediakan produk atau jasa kepada pihak lain, seperti bisnis atau konsumen.
Supplier menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh bisnis agar dapat menjalankan operasinya. Kebutuhan tersebut bisa berupa bahan baku untuk proses produksi, barang jadi untuk dijual kembali, atau bahkan layanan tertentu yang mendukung kelangsungan bisnis.
Hubungan antara bisnis dan supplier bersifat saling menguntungkan. Di satu sisi, bisnis membutuhkan supplier untuk memastikan ketersediaan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Di sisi lain, supplier bergantung pada bisnis untuk membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Untuk memahami lebih jelas apa itu supplier, mari kita lihat beberapa contoh supplier beserta perannya dalam berbagai konteks.
- Di perusahaan besar, misalnya, yang memproduksi laptop membutuhkan komponen seperti PCB alias printed circuit board. Dalam hal ini, perusahaan yang menyediakan PCB kepada produsen laptop tersebut bertindak sebagai supplier.
- Kalau dikategorikan berdasarkan lokasinya, ada juga yang disebut dengan supplier lokal. Nah, bagi pelaku UMKM, supplier lokal sering kali menjadi andalan. Misalnya, kalau kamu punya usaha kue kering, kamu tentunya perlu bahan baku seperti tepung, gula, dan mentega. Dalam hal ini, toko bahan kue bisa menjadi supplier utama kamu.
Perbedaan antara Supplier, Distributor, dan Vendor
Itu dia penjelasan mengenai apa itu supplier. Namun selain supplier, kamu pasti pernah mendengar istilah distributor dan vendor. Ketiga tentu memiliki perbedaan, tetapi masih banyak yang bingung membedakan antara ketiganya. Kita lihat dahulu dari segi definisinya, ya.
Menurut Investopedia, vendor adalah pihak dalam rantai pasokan yang menyediakan barang dan jasa bagi perusahaan atau konsumen. Istilah “vendor” biasanya digunakan untuk menggambarkan pihak/perusahaan yang dibayar untuk barang yang disediakan, bukan produsen barang itu sendiri.
Adapun distributor adalah entitas bisnis yang bertugas membeli produk dari produsen atau supplier dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali ke pengecer atau langsung ke pelanggan akhir.
Nah, supaya kamu bisa dapat gambaran utuh mengenai perbedaan supplier, distributor, dan vendor, kamu bisa lihat tabel perbandingannya di bawah ini.
Aspek | Supplier | Distributor | Vendor |
Definisi | Menyediakan bahan mentah atau produk kepada pihak lain (umumnya B2B). | Mengambil barang dari produsen dan mendistribusikannya ke pelanggan akhir atau pengecer. | Menjual produk kepada konsumen akhir (umumnya B2C). |
Hubungan Bisnis | B2B (business-to-business). | B2B dengan pengecer atau distributor lain. | B2C (business-to-consumer) atau langsung ke konsumen akhir. |
Fungsi Utama | Memastikan ketersediaan bahan mentah atau produk untuk produksi lebih lanjut. | Menjadi perantara antara produsen dan konsumen, serta mendistribusikan barang. | Menjual produk jadi langsung ke konsumen, sering kali melalui toko fisik atau online. |
Jenis Produk | Bahan mentah atau komponen untuk produksi. | Barang jadi yang siap dijual ke pengecer atau pelanggan akhir. | Produk jadi yang dijual langsung ke konsumen. |
Skala Penjualan | Dalam jumlah besar ke bisnis lain. | Dalam jumlah besar ke pengecer atau agen. | Dalam jumlah kecil langsung ke konsumen. |
Keuntungan | Dari penjualan bahan mentah atau komponen dengan kontrak harga tertentu. | Dari potongan harga pembelian dalam jumlah besar dari produsen. | Dari markup harga saat menjual produk ke konsumen. |
Tahap dalam Rantai Pasok | Awal (penyedia bahan mentah atau komponen). | Tengah (penghubung antara produsen dan pengecer/konsumen). | Akhir (penjualan ke konsumen akhir). |
Contoh | Pabrik yang menyediakan bahan baku seperti kayu atau baja untuk produsen. | Distributor makanan yang menjual produk susu ke supermarket. | Toko pakaian yang menjual langsung ke konsumen melalui e-commerce atau toko fisik. |
Tugas Supplier & Cara Mereka Bekerja
Tugas supplier itu sangat penting, apalagi dalam hal menjaga kelancaran siklus bisnis. Bayangkan kalau pasokan bahan baku tiba-tiba terhenti atau kualitasnya buruk? Hal ini tentu bakal berdampak besar pada produk yang dihasilkan.
Oleh karena itu, memahami tugas supplier dan cara mereka bekerja adalah hal yang penting, terutama bagi para pejuang UMKM. Berikut ini adalah beberapa tugas utama supplier dan bagaimana mereka menjalankannya.
1. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi
Pertama, tugas supplier adalah memastikan bahwa produk atau jasa yang mereka sediakan mematuhi semua peraturan yang berlaku. Mulai dari keamanan produk, hukum ketenagakerjaan, hingga standar lingkungan, seperti pengelolaan limbah atau penggunaan bahan ramah lingkungan.
Untuk menunjukkan kepatuhan ini, supplier biasanya menyediakan dokumen atau sertifikasi yang relevan. Jadi kalau kamu mau bekerja sama dengan supplier, pastikan kamu mengecek dokumen dan sertifikat terkait, supaya yakin kamu mendapat supplier yang amanah.
2. Menjaga Kualitas Produk
Kualitas adalah salah satu faktor kunci dalam keberhasilan bisnis, dan supplier memegang peranan penting dalam hal ini. Mereka wajib mengawasi setiap tahap produksi untuk memastikan standar kualitas tetap terjaga.
Sebelum membeli bahan baku dari supplier, kamu perlu memastikan kualitasnya sesuai dengan yang kamu harapkan. Kualitas bahan baku yang baik berpengaruh terhadap produk akhir yang baik pula.
3. Menjamin Praktik Perdagangan yang Adil
Supplier idealnya menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dengan memastikan praktik perdagangan yang adil. Artinya, semua pelaku usaha, tanpa memandang afiliasi atau skala bisnis, harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan barang atau jasa dari supplier.
Praktik perdagangan yang adil tidak hanya baik untuk bisnis, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
4. Melakukan Riset untuk Menentukan Harga Optimal
Harga biasanya jadi pertimbangan utama pelanggan saat memilih supplier. Oleh karena itu, supplier memiliki tanggung jawab untuk menawarkan harga yang kompetitif dengan tetap mempertahankan kualitas.
Dengan strategi penetapan harga yang tepat, supplier dapat membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan sekaligus meningkatkan peluang repeat order di masa depan.
Sebagai pelaku UMKM yang akan membeli bahan baku dari supplier, selain harga, kamu juga perlu memperhatikan kualitasnya. Jangan sampai karena tergiur dengan harga bahan baku yang sangat murah, kamu sampai rela menurunkan kualitas produk akhir kamu.
Jenis-Jenis Supplier yang Perlu Diketahui Pelaku UMKM
Memahami jenis-jenis supplier adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Dengan memahami jenis-jenisnya, kamu jadi bisa menentukan mitra mana yang paling sesuai untuk kebutuhan bisnismu.
Berikut adalah beberapa jenis supplier yang umum ditemukan dan bagaimana mereka dapat membantu usahamu:
1. Produsen atau Manufaktur
Produsen atau manufaktur adalah entitas yang memproduksi barang dari bahan mentah atau komponen. Mereka biasanya menjadi mata rantai pertama dalam rantai pasok, memasok produk ke pelaku grosir atau pengecer.
Ada beberapa keuntungan bekerja dengan produsennya langsung. Harga bisa lebih murah dan kamu bisa kustomisasi produk agar sesuai dengan kebutuhan usahamu.
Namun perlu diingat, bekerja sama dengan produsennya langsung biasanya kamu harus melakukan pembelian dalam jumlah besar. Jadi, kamu perlu punya kapasitas penyimpanan dan modal yang tidak sedikit pula.
2. Grosir
Grosir adalah pihak yang membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya kembali dalam jumlah lebih kecil kepada pengecer. Grosir menjadi penghubung antara produsen dan pengecer, membantu distribusi barang ke berbagai toko.
Pihak grosir biasanya menawarkan berbagai macam produk dari berbagai produsen. Bagi UMKM, bekerja sama dengan grosir adalah solusi praktis kalau kamu tidak membutuhkan volume besar seperti yang ditawarkan produsen.
3. Pengrajin
Pengrajin adalah individu atau kelompok kecil yang memproduksi barang-barang buatan tangan (handmade). Mereka dapat menjual langsung ke konsumen, ke pengecer, atau melalui distributor.
Keunggulannya bekerja sama dengan pengrajin, yaitu barang buatan tangan biasanya memiliki nilai eksklusivitas tinggi, cocok untuk bisnis yang ingin menawarkan produk berbeda dari pesaing. Karena dibuat secara manual, produk dari pengrajin sering kali memiliki perhatian lebih terhadap detail dan kualitas.
Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, waktu produksi yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal.
4. Pengimpor
Pengimpor dan pengekspor beroperasi pada skala internasional. Mereka mengimpor barang dari produsen di satu negara dan menjualnya ke pengecer di negara lain. Mereka memainkan peran penting dalam perdagangan global.
Pengimpor memungkinkan usahamu mendapatkan barang-barang yang sulit ditemukan secara lokal. Misalnya, bahan baku tertentu atau produk khas dari luar negeri. Jika kamu bekerja sama dengan pengimpor, kamu dapat menambah variasi produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa bekerja dengan pengimpor sering kali melibatkan biaya tambahan seperti pengiriman internasional, bea cukai, dan pajak.
5. Penyedia Jasa
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semua supplier menyediakan barang fisik. Beberapa di antaranya menawarkan jasa atau layanan sebagai solusi untuk kebutuhan bisnis. Contohnya, agensi pemasaran atau penyedia jasa IT.
Penyedia jasa menawarkan keahlian yang mungkin tidak dimiliki oleh tim internal di usaha kamu, seperti strategi digital marketing, pembuatan situs web, atau fotografi produk.
Keuntungannya bekerja sama dengan penyedia jasa, kamu bisa fokus pada inti bisnis tanpa harus mengalokasikan sumber daya untuk hal-hal teknis lainnya. Bagi UMKM, penyedia jasa dapat menjadi mitra strategis untuk mendukung pertumbuhan bisnis tanpa perlu menambah beban operasional.
Cara Mencari Supplier Tangan Pertama untuk Usahamu
Mencari supplier tangan pertama adalah langkah penting dalam membangun bisnis, terutama bagi pelaku UMKM. Supplier tangan pertama biasanya menawarkan harga yang lebih kompetitif, sehingga kamu bisa memaksimalkan keuntungan.
Namun, menemukan supplier tangan pertama perlu usaha dan kejelian ekstra. Berikut adalah beberapa cara mencari supplier tangan pertama yang bisa kamu coba.
1. Cari di Institusi Resmi
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mencari informasi melalui institusi resmi, seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.
Institusi-institusi ini sering memiliki data lengkap tentang supplier dan produsen di wilayahmu. Jangan ragu untuk menghubungi institusi-institusi ini dan menanyakan informasi lebih lanjut.
2. Datang ke Pameran
Pameran dagang adalah tempat yang sangat strategis untuk bertemu langsung dengan supplier tangan pertama. Biasanya, pameran-pameran ini dihadiri oleh berbagai produsen dan distributor dari berbagai sektor industri.
Kamu dapat berdiskusi langsung dengan mereka, melihat produk secara langsung, bahkan menegosiasikan harga. Selain itu, pameran juga menjadi kesempatan bagus untuk membangun jaringan bisnis.
3. Cari Melalui Direktori Bisnis
Ada banyak situs web yang berisi direktori bisnis di dunia maya. Ini bisa jadi sumber informasi yang sangat bermanfaat untuk menemukan supplier tangan pertama.
Direktori ini biasanya berisi profil ribuan produsen, grosir, dan supplier dari berbagai industri. Dengan menggunakan direktori ini, kamu bisa membandingkan berbagai pilihan supplier secara mudah.
4. Mencari di Pasar Grosir
Pasar grosir adalah tempat yang paling mudah untuk menemukan supplier tangan pertama. Di pusat grosir, biasanya banyak produsen atau distributor besar yang menjual produk mereka langsung ke pembeli.
Meski banyak pula yang bukan supplier tangan pertama, tak sedikit penjual di pasar grosir yang menawarkan paket pembelian menarik, jadi kamu bisa mendapatkan keuntungan lebih besar.
Namun saat berkunjung ke pasar grosir, pastikan untuk melakukan survei harga terlebih dahulu dan jangan ragu untuk bernegosiasi agar mendapatkan penawaran terbaik.
5. Aktif di Forum dan Komunitas
Bergabung dengan forum atau komunitas bisnis adalah cara lain yang efektif untuk menemukan supplier tangan pertama. Di forum-forum ini, para pelaku usaha sering saling berbagi informasi tentang supplier tepercaya dan tips bisnis lainnya.
Beberapa komunitas online, seperti grup Facebook, WhatsApp, atau platform media sosial lainnya, bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulai.
Selain itu, aktif di komunitas juga membantumu memperluas jaringan bisnis dan mendapatkan wawasan baru tentang tren pasar. Jadi, jangan takut untuk bertanya atau meminta rekomendasi kepada sesama anggota komunitas.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu supplier berikut contoh, tugas, jenis-jenisnya, hingga cara mencari supplier tangan pertama. Sebagai pelaku UMKM, memilih supplier yang tepat adalah langkah penting untuk menjaga kualitas produk dan efisiensi operasional bisnis kamu.
Semoga artikel ini membantumu lebih memahami apa itu supplier dan bagaimana perannya dalam dunia usaha!