Kabar UMKM 27 April – 3 Mei 2024: Dari Program Foodstartup Indonesia 2024 Hingga Program BCA Syariah WEpreneur 2

Yuk, Ikutan Program Foodstartup Indonesia 2024! Kamu Punya Peluang Dapat Pendanaan dari Investor Potensial

Kemenparekraf RI belum lama ini telah mempersiapkan 16,5 juta dolar AS untuk modal investasi. Dana ini bisa digunakan para pelaku UMKM kuliner yang lolos kurasi pada ajang Foodstartup Indonesia (FSI) 2024.

FSI adalah program tahunan dari Kemenparekraf yang bertujuan untuk memberikan akses peningkatan kapasitas, pemasaran, dan pendanaan bagi industri makanan dan minuman. Sejak tahun 2016, lebih dari 500 pelaku usaha makanan dan minuman telah mendapatkan manfaat dari program ini.

Kemenparekraf mengundang pelaku usaha kuliner dari seluruh Indonesia untuk mendaftar dalam Foodstartup Indonesia (FSI) 2024. Program ini ditujukan untuk pelaku usaha yang sudah memiliki kemampuan dan siap untuk ditingkatkan ke level nasional dan global.

Program FSI 2024 akan dimulai dengan serangkaian acara yang meliputi seminar, konferensi, dan forum pitching. Acara ini bertujuan untuk melatih pelaku usaha dalam mempresentasikan model bisnis mereka kepada calon investor. Seluruh rangkaian acara ini akan dilaksanakan di lima kota besar di Indonesia, yaitu Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Pendaftaran untuk FSI 2024 dibuka mulai 2 hingga 31 Mei 2024 melalui situs web resmi FSI. (Antara)

300 Pelaku UMKM Aceh Ikut Pelatihan Peningkatan Kompetensi dari Dekranas

Dalam rangka merayakan HUT ke-44, Kementerian Investasi dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) baru-baru ini mengadakan pelatihan untuk lebih dari 300 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Aceh. Pelatihan yang diadakan di Hotel Hermes, Banda Aceh ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM.

Ada empat materi utama yang diajarkan, yaitu perizinan usaha, regulasi bisnis, pemasaran digital, dan tata laksana ekspor. Selain itu, pelaku usaha juga diberikan informasi tentang peluang pasar internasional untuk produk lokal Aceh dan pembiayaan usaha dari Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Aceh.

Sri Suparni, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, mengatakan bahwa forum ini memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk memperoleh keterampilan baru yang dapat meningkatkan daya saing dan kualitas bisnis mereka. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan.

Mawardi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, berharap pelatihan ini dapat memberikan pencerahan kepada para pelaku UMKM. Dia juga mengajak semua pelaku UMKM yang hadir untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga pengetahuan, kemampuan, dan wawasan mereka akan semakin meningkat dan dapat membantu mereka dalam mengembangkan usaha. (Pemprov Aceh).

Pemprov Kalsel Siap Sertifikasi Halal 1.000 UMKM pada Tahun 2024

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) berencana untuk memberikan sertifikasi halal kepada 1.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun 2024. Program ini merupakan bentuk bantuan dari Pemprov Kalsel dan sponsor lainnya untuk membantu UMKM mendapatkan sertifikat halal. Pemprov Kalsel telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak pendukung dana, termasuk beberapa bank, untuk mempersiapkan sosialisasi sertifikasi halal ini.

Kegiatan ini akan menampilkan konten dari UMKM yang telah berhasil, sehingga UMKM lain dapat melihat jenis produksi barang atau jasa yang berkaitan dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, atau produk kimiawi. Tujuannya adalah agar pada tanggal 17 Oktober 2024, saat pemerintah pusat mewajibkan sertifikasi halal, UMKM di Provinsi Kalsel sudah memiliki sertifikat halal.

Pemprov Kalsel mendukung produksi konten terkait UMKM sebagai contoh dalam rangkaian sertifikasi halal ini. Ada empat UMKM yang menjadi contoh, yaitu Tapai Mama Daffa di Gambut Kabupaten Banjar, Shorgum Tambiyaku Kabupaten Banjar, Frozen Food Wulan Pantry di Kota Banjarmasin, dan R&R Food di Kabupaten Tapin. Konten untuk masing-masing UMKM ini akan dibuat dengan durasi sekitar dua menit. Syuting untuk konten ini diharapkan dapat selesai pada minggu kedua Mei. (Republika)

BCA Syariah WEpreneur 2: Dukung Perempuan Jadi Entrepreneur

Pelatihan UMKM WEpreneur 2 by BCA Syariah Resmi Dibuka. (Sumber: BCA Syariah).

BCA Syariah baru-baru ini mengadakan program WEpreneur kedua, yang merupakan program pemberdayaan dan pelatihan untuk UMKM perempuan. Program ini merupakan bagian dari strategi keuangan berkelanjutan BCA Syariah dan bekerja sama dengan SheStarts.id.

Melalui program ini, BCA Syariah memberikan pelatihan intensif kepada 40 UMKM binaan, yang disebut BigSista, melalui kelas bootcamp yang dipandu oleh para ahli dan praktisi industri yang berpengalaman. Setelah itu, para BigSista meneruskan ilmu yang telah mereka peroleh melalui program micro-mentoring. Total ada 58 kegiatan micro-mentoring yang berhasil menjangkau hingga 1.528 pelaku UMKM perempuan lainnya sebagai peserta edukasi.

Selanjutnya, BCA Syariah memilih 20 BigSista untuk mengikuti kegiatan business pitching competition. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembekalan untuk melatih kemampuan para BigSista dalam menarik investor untuk meningkatkan skala usaha mereka. Peserta diberikan pembekalan untuk mempertajam ide usaha, menyusun proposal bisnis, dan mempresentasikannya dengan cara yang menarik.

Pada acara puncak, BigSista Summit 2024, BCA Syariah memberikan penghargaan kepada tiga pelaku UMKM perempuan terbaik, yaitu Robiatul Adawiyah, pendiri Batik Tjakraningrat, Yessie Natasia Mareti dari jenama Fashionistas, dan Carolina Ardelia dari jenama Calore Art & Crafts. Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja, mengatakan bahwa BigSista yang terpilih dalam program ini adalah para pelaku UMKM yang menginspirasi dan memiliki keunggulan, tidak hanya dari bisnis tapi juga dari aspek sosial dan lingkungan. (BCA Syariah)

Program Bedakan Kemenparekraf untuk UKM di IKN

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama perwakilan peserta Bedah Desain Kemasan (Bedakan) batch ke-17 di Swiss-Belhotel, Balikpapan, Kalsel (Kemenparekraf RI)

Hai, para Pejuang UMKM! Ada info menarik, nih!

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) baru saja memberikan pelatihan kemasan kepada para pelaku UMKM di Ibu Kota Nusantara (IKN) Balikpapan, Kalimantan Tengah dalam program Bedah Desain Kemasan (Bedakan) batch ke-17. Tujuan dari program ini adalah untuk memperkuat visual kemasan produk kreatif lokal.

Program Bedakan batch ke-17 telah memilih 25 pelaku usaha dari 50 peserta melalui proses kurasi yang berlangsung dari 30 April hingga 1 Mei 2024. Para pelaku usaha yang terpilih akan mendapatkan penguatan identitas visual, fasilitasi re-desain kemasan dari Kemenparekraf, dan dukungan pencetakan kemasan.

Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa IKN telah menjadi harapan bagi para pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan penjualan, membuka lahan usaha, dan lapangan kerja. Oleh karena itu, mereka difasilitasi dengan program Bedakan. Sandiaga percaya bahwa produk UMKM sudah bagus, tetapi perlu dikemas dengan cara yang menarik dan unik agar bisa menjadi produk unggulan dan komoditas ekspor.

Sandiaga juga menekankan bahwa kemasan adalah bagian penting dari produk, tetapi tidak boleh membebani biaya produksi. Untuk menjaga keuntungan, diperlukan peningkatan penjualan yang diiringi dengan menekan biaya produksi. Dia juga menambahkan bahwa jika isi dan rasa produk (raja) dan kemasan (ratu) dihadirkan dalam satu produk, maka akan menjadi kombinasi yang kuat dan berdampak pada peningkatan penghasilan serta terbukanya peluang usaha. (Kompas)


Kamu ingin tahu lebih banyak info seputar UMKM, silahkan kunjungi kami di Cerita UMKM, ya!

Cerita Lainnya

Artikel Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *