Halo para Pejuang UMKM! Bagaimana dengan hasil usahamu selama bulan ini? Semoga usahamu tambah cuan terus, ya!
Sebagai asupan informasi seputar dunia usaha, Cerita UMKM bakal kasih kamu rangkuman informasi menarik selama seminggu terakhir ini di Kabar UMKM. Yuk, langsung cek di bawah ini.
Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Ini Alasannya
Kewajiban untuk melakukan sertifikasi halal bagi UMKM, terutama yang bergerak di bidang makanan dan minuman, akan ditunda oleh pemerintah. Dari batas waktu yang sebelumnya 18 Oktober 2024 menjadi Oktober 2026.
Keputusan ini diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas yang dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju pada 15 Mei 2024 di Istana Presiden, Jakarta.
Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas, penundaan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pelaku UMKM. Para pelaku UMKM bisa mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) terlebih dahulu sebelum akhirnya memiliki sertifikat halal.
Keputusan ini juga bertujuan untuk melindungi pelaku UMKM agar tidak bermasalah secara hukum atau terkena sanksi administratif.
Namun, bagi produk selain UMKM yang terkategori self-declare, seperti produk usaha menengah dan besar, kewajiban sertifikasi halal tetap diberlakukan mulai 18 Oktober 2024.
Kewajiban sertifikasi halal diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. [RMOL]
Dinkop UKM Garut Berdayakan Pelaku UMKM Penyandang Disabilitas
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Garut mengadakan acara Pemberdayaan Usaha Mikro Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas pada Selasa, 14 Mei 2024.
Ini adalah langkah yang sangat positif untuk memperkuat inklusi dan memberdayakan para pelaku usaha mikro dengan keberagaman latar belakang. Tema yang diusung adalah “Membuka Batasan, Membuka Peluang”.
Setiap produk yang dihasilkan oleh difabel perlu diapresiasi, sekecil apa pun. Dukungan dan dorongan bagi mereka sangat penting agar mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam aspek kehidupan, termasuk ekonomi.
Acara ini dihadiri oleh 30 peserta difabel, yang mayoritas adalah perempuan. Perempuan memiliki peran strategis dalam pengembangan dan ekonomi keluarga.
Terkadang, mereka harus menghadapi beban ganda sebagai istri yang mengurus suami dan anak, sambil menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Keterlibatan mereka dalam acara ini patut diapresiasi.
Peningkatan kompetensi di bidang pemasaran digital atau digital marketing adalah langkah yang tepat. Kerja sama dengan Grab untuk memfasilitasi penjualan online bagi para difabel dengan keterbatasan fisik adalah inisiatif yang luar biasa.
Semua kontribusi mereka, akan membantu memperkuat ekosistem koperasi dan UKM yang lebih modern dan inklusif. [PEMPROV JABAR]
Pameran UMKM Ramaikan World Water Forum di Kuta Bali
Pameran UMKM akan digelar di kawasan Tsunami Shelter Pantai Kuta menjelang World Water Forum (WWF) ke-10. Pameran ini berpotensi menarik wisatawan untuk berbelanja di stan UMKM.
Dalam rangkaian kegiatan WWF, pameran UMKM akan menampilkan kekayaan budaya dan ekonomi lokal melalui berbagai stan yang diinisiasi oleh Desa Adat Kuta. Selain itu, pementasan kesenian juga akan meramaikan acara ini.
Total ada 19 unit stan UMKM. Stan-stan ini akan dipasang di depan Patung Dewa Baruna, Tsunami Shelter, serta di depan Pasar Seni Kuta.
Ajang ini diharapkan dapat menjadi promosi sekaligus daya tarik tambahan bagi Pasar Seni Kuta selama berlangsungnya WWF, memperkenalkan budaya dan produk lokal kepada pengunjung internasional serta meningkatkan perekonomian lokal. [NUSA BALI]
Rumah Kompos Power Green: Mengubah Sampah Menjadi Rupiah, Kolaborasi PLN dengan UMKM Lokal di Pasuruan
Rumah Kompos Power Green di Desa Ranuklindungan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, merupakan sebuah inisiatif yang mengubah sampah menjadi peluang bisnis menguntungkan bagi masyarakat setempat.
Proyek ini didirikan oleh PLN Indonesia Power Unit Pembangkitan (UBP) Grati bekerja sama dengan para mitra UMKM lokal. Tujuan utama Rumah Kompos Power Green, yaitu mengolah sampah organik, terutama ranting dan daun, yang dikumpulkan dari masyarakat Desa Ranuklindungan.
Sampah-sampah ini kemudian diproses menjadi kompos berkualitas tinggi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Dengan langkah ini, proyek ini tidak hanya membantu mengurangi sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi kepada warga setempat.
Keunggulan utama Rumah Kompos Power Green, yaitu kerja sama erat dengan masyarakat setempat. Dengan melibatkan mereka dalam pengumpulan sampah organik, proyek ini tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memberdayakan secara ekonomi.
Ketua kelompok Rumah Kompos Power Green, Joyo Purnomo, menyatakan kebanggaannya dalam berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan membuka peluang bisnis bagi desa mereka.
Langkah-langkah seperti ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan serta meningkatkan perekonomian masyarakat. [WARTA BROMO]
Ingin dapat informasi menarik seputar UMKM dan artikel-artikel edukatif untuk para pelaku usaha pemula? Yuk, sering-sering kunjungi Cerita UMKM, ya!
Bantu Rubrik Kabar UMKM, Yuk!
Kalau kamu punya informasi atau event menarik seputar dunia usaha, jangan ragu untuk kontak kami di sini atau ke alamat Gmail kami di umkmpunyacerita@gmail.com.